TERJEMAH AMAR MARUF NAHI MUNKAR

AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR KEWAJIBAN SEORANG MUSLIM
KARYA SYAIKH ABDULLAH BIN ABDUL AZIZ BIN BAZ
Judul Asli: 
Asbab Nashrulloh lilmukminin ‘ala a’daihim
Karya: 
SYAIKH ABDULLAH BIN ABDUL AZIZ BIN BAZ

Judul terjemah:
 SEBAB-SEBAB DATANGNYA PERTOLONGAN ALLOH
Penterjemah:
 Abu Abdillah Abdurrahman Mubarak

Penerbit Al MUBARAK


DAFTAR ISI
 Muqadimah
 Makna mukminin membela Allah Para pembela Alloh Kaum muslimin dan pelanggaran Shifat-sifat orang yang di tolong Syaithan musuh yang paling besar

 بسم الله الرحمن الرحيم 

Segala puji bagi Alloh Rabbul ‘Alamin, kemenangan adalah milik orang muttaqin. shalawat dan salam atas hamba dan Rasul-Nya, serta pilihan dari makhluk-Nya, juga yang dipercaya dalam menerima wahyu-Nya nabi kita dan imam serta sayyid kita Muhammad bin Abdillah dan atas keluarga, shahabat serta orang-orang yang menapaki jalannya, mengambil petunjuk dengan bimbingannya sampai hari kiamat.

Amma ba’du: Sungguh aku bersyukur atas anugerah dapat berjumpa dengan saudara dijalan Alloh di tempat yang terbaik dari seluruh tempat di dunia. Yaitu: Mekkah almukarramah, dalam rangka saling berwasiat dengan alhaq, tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa. Juga dalam rangka menjelaskan sebab-sebab ditolongnya kaum muslimin dalam menghadapi musuh mereka dan sebab kehinaan yang menimpa muslimin.
Aku meminta kepada Alloh untuk menjadikan pertemuan ini sebagai pertemuan yang diberkahi, memperbaiki hati dan amalan kita semua, membela agama dan meninggikan kalimat-Nya, memperbaiki para pemimpin muslimin semuanya, memberikan kepada mereka pemahaman dalam agama memberikan taufiq untuk menetapkan hukum-Nya diantara hamba-Nya.

Sebagaimana aku meminta kepada Alloh untuk memberikan taufiq para pemimpin kita di negeri ini kepada semua kebaikan, membantu mereka dalam semua kebaikan bagi rakyat dan negerinya, memilihkan teman yang baik untuk mereka, semoga Alloh menolong Alhaq dengan sebab kepemimpinan mereka, serta menghinakan kebatilan dengan keberadaan mereka. semoga Alloh menjadikan mereka termasuk pembimbing yang diberi hidayah. Dialah sebaik-baik tempat meminta.
Kemudian aku berterima kasih kepada saudaraku yang menjadi panitya disini, terutama kepada saudara Doktor Rasyid bin Rajih direktur jami’ah ummul qura dan ketua dari pertemuan bersamaku ini.
Aku minta kepada Alloh untuk memberikan barakah kepada semuanya, serta memperbaiki urusan kita semua dan menjadikan kita termasuk da’i kepada petunjuk dan pembela alhaq Dia adalah Maha mendengar dan Maha dekat.

Wahai saudaraku dijalan Alloh, Doktor Rasyid hafidhafullah menyebutkan dalam muqodimah bahwa aku adalah pimpinan haihah kibarul ulama.
Aku ingin meluruskan ucapannya ini, karena haihah kibarul ulama itu terdiri dari lima orang ulama yang tua umurnya, mereka memimpin secara bergantian setiap lima tahun dan aku adalah salah satu dari mereka, aku bukanlah pimpinan akan tetapi salah satu dari mereka.

Adapun yang berkaitan dengan tema ceramah yaitu “Sebab-sebab pertolongan Alloh kepada mukminin”, karena Alloh Ta’ala telah menjadikan bagi pertolongan itu sebab-sebab sebagaimana menjadikan bagi kehinaan juga sebabnya. Wajib atas orang beriman didalam jihad dan dalam seluruh urusan mereka untuk mengamalkan sebab datangnya pertolongan, berpegang dengannya disemua tempat: di mesjid, di rumah, di jalan, dan ketika berjumpa dengan musuh serta dalam seluruh keadaan mereka.

Wajib atas mukminin untuk senantiasa melazimi perintah Alloh, menasihati hamba-hamba-Nya, berhati-hati dari maksiat yang merupakan sebab kehinaan.

Diantara perbuatan maksiat adalah meremehkan sebab-sebab datangnya pertolongan, sebab-sebab riil yang Alloh jadikan sebagai sebab yang harus dilakukan, sebagaimana juga sebab diniyah. Meremehkan sebab riil atau diniyah merupakan sebab kehinaan, Alloh berfirman dalam kitabNya yang agung:           Artinya: “Wahai orang beriman jika kalian menolong Alloh maka Alloh akan menolong kalian dan mengokohkan kaki-kaki kalian” QS. Muhammad:7.

Ayat yang agung ini ditujukan kepada semua mukminin, dalam ayat ini Alloh menerangkan bahwasanya jika mereka menolong agama Alloh maka Alloh akan menolong mereka. Pertolongan mukminin kepada Alloh maksudnya adalah mengikuti syariat dan membela agama-Nya serta menunaikan hak Alloh. Alloh tidak butuh kepada hamba-Nya bahkan merekalah yang butuh kepada mereka, sebagaimana firman Alloh:
   ••                       
 Artinya: “Wahai manusia kalian adalah orang faqir dan Dia Maha kaya dan Terpuji. Jika dia berkehendak sangat bisa untuk memusnahkan kalian dan mendatangkan makhluk yang baru. Hal tersebut tidaklah sulit bagi Alloh” QS. Fathir:15-17
Semua makhluk, baik jin, manusia dan juga malaikatnya, mereka semua butuh kepada Rabb mereka, semuanya faqir dihadapan Alloh dan Alloh subhanah Maha kaya dan terpujji.
Menolong Alloh maksudnya adalah menolong syariat-Nya inilah yang dimaksud menolong Alloh. Kita membela apa yang diutus dengannya para Rasul, diturunkan dengannya kitab-kitab.
Jika kaum muslimin berdiri untuk membela agama-Nya, menunaikan hak-Nya, serta menolong wali-wali-Nya Alloh akan menolong mereka atas musuh-musuh mereka dan memudahkan urusan mereka serta Alloh jadikan bagi mereka akibat yang terpuji, sebagaimana firman Alloh:    •    Artinya: “Sabarlah, sesungguhnya akhir yang baik itu untuk orang bertaqwa”. QS. Hud:49 Alloh berfirman juga          •     
Artinya: “Jika kalian sabar dan bertakwa maka tipu daya musuh kalian tidak akan memudharatkan kalian sedikitpun, sesungguhnya Alloh Maha tahu apa yang dilakukan “ QS. Ali imran:120
Sabar dan taqwa itu akan ada dengan pertolongan dari Alloh, menegakkan agama-Nya, saling berwasiat dalam masalah tersebut ketika terlihat atau tidak terlihat orang lain, ketika senang dan susah, dalam kondisi jihad dan sebelum atau sesudahnya, serta dalam semua urusan kita.
Tatkala Alloh memperingatkan (bahaya) mengambil teman bukan orang mukmin di dalam firman-Nya:                          ••       
Artinya: “Wahai orang-orag beriman janganlah mengambil teman dekat bukan orang mukmin, mereka tidak berhenti menginginkan kebinasaan atas kalian, mereka inginkan sesuatu yang memberatkan kalian, telah tampak kebencian dari mulut-mulut mereka dan apa yang mereka sembunyikan dalam dada mereka lebih besar lagi, telah kami terangkan kepada kalian ayat-ayat jika kalian berakal” QS. Ali Imran:118
Alloh menerangkan dalam ayat ini bahwasanya jika mereka bersabar dan bertakwa musuh-musuh mereka tidak akan bisa menimpakan mudharat kepada mereka Alloh berfirman:
Artinya: “Jika kalian bersabar dan bertaqwa tidak akan membahayakan kalian tipu daya mereka, sesungguhnya Alloh Maha mengetahui apa yang mereka lakukan”
Didalam ayat lain Alloh berfirman: Artinya: “Jika kalian bersabar dan bertaqwa sesungguhnya itu termasuk azmul umur” QS. Ali imran :186,
dalam ayat lain:
Artinya: “Barang siapa yang bertaqwa dan bersabar sesungguhnya Alloh tidak menyia-nyiakan pahala arang yang berbuat baik” QS. Yusuf:90
Alloh berfirman: Artinya: “Bersabarlah kalian karena sesungguhnya Alloh bersama orang-orang yang sabar” Membela Alloh itu dengan mengikuti syariat dan sabar diatasnya, sebagaimana Firman Alloh: Artinya: “Wahai orang beriman jika kalian menolong Alloh maka Alloh akan menolong kalian serta mengokohkan kaki-kaki kalian”, ini sama dengan sabda Rasulullah kepada Ibnu Abbas:
Artinya: “Jagalah Alloh niscaya Dia akan menjagamu, jagalah Alloh niscaya engkau akan dapati Dia dihadapanmu”.
Barang siapa yang menjaga Alloh dengan cara menjaga agama-Nya, istiqamah diatasnya, saling berwasiat tentang haknya dan sabar diatasnya, maka Alloh akan menolong dan memperkuatnya dalam mengalahkan musuh, menjaganya dari tipu daya musuh-musuh, Alloh berfirman: Artinya: “Adalah hak atas kami membela kaum mukminin” QS. Ar Rum:47.
Kaum mukminin adalah mereka yang istiqamah diatas agama Alloh menjaga hak-Nya, menjauhi larangan-larangan-Nya,
Alloh berfirman: Artinya: “Ketahuilah, sesungguhnya wali Alloh itu tidak ada ketakutan atas mereka dan tidak ada rasa sedih, mereka adalah orang bertaqwa dan beriman” QS Yunus:62-63.
Orang beriman itu adalah orang bertaqwa, mereka adalah wali Alloh dan pembela agama-Nya, maka Alloh akan membela serta menjaga mereka dari tipu daya musuh Alloh. Alloh akan menjadikan akibat yang baik itu adalah bagi mereka,
Alloh berfirman di dalam kitab-Nya yang mulia:
Artinya: “Sungguh Alloh akan membela orang yang membela-Nya. Sesungguhnya Alloh Maha kuat dan Maha perkasa. Orang-orang yang jika Alloh berikan kepada mereka kemenangan di bumi mereka menegakkan shalat, menunaikan zakat, beramar ma’ruf nahi munkar, Milik Allohlah akhir segala urusan” QS Al Haj:40-41.

Merekalah orang-orang yang ditolong dan merekalah orang yang dijanjikan dengan hasil yang terpuji. Kemudian Alloh menerangkan sifat-sifat orang-orang yang membela-Nya, Allah berfirman:
Artinya: “Orang-orang yang jika kami beri kemenangan di bumi” yakni kami taqdirkan “Menegakkan shalat dan mengeluarkan zakat”,
Yakni: Menjaga perkara-perkara ini sebagaimana Allah perintahkan. Melaksanakan shalat sebagaimana Allah perintahkan dengan rukun-rukun dan kewajibannya dan perkara-perkara lainnya. Menunaikan zakat dalam keadaan tentram hatinya sebagaimana disyariatkan oleh Alloh. Mereka juga beramar ma’ruf nahi munkar, ini mencakup semua perintah dan larangan-larangan Alloh, masuk dalam hal ma’ruf: Puasa, haji, jihad, berbakti kepada orang tua, dan lainnya dari perintah allah dan Rasul-Nya.
Masuk dalam perkara munkar semua yang Alloh larang berupa macam-macam syirik dan maksiat. Orang mukmin adalah yang mentauhidkan Alloh dan beriman kepada-Nya dengan keimanan yang jujur. Senantiasa melazimi dalam mentauhidkan-Nya, ikhlas kepada-Nya, membenarkan kabar-Nya, membenarkan kabar rasul-Nya, menunaikan hak-Nya sebagaimana diperintahkan. Bersamaan dengan itu mereka menjauhi apa yang Alloh haramkan dan Alloh larang karena mengharapkan pahala di sisi -Nya dan mencari keridhaan-Nya, serta takut akan adzab Allah. Merekalah orang beriman dengan sebenar-benarnya, dan merekalah orang-orang bertaqwa yang Allah sebutkan di dalam surat Al Anfal:
Artinya: “Bukanlah mereka itu wali-wali-Nya, tidaklah menjadi wali Allah kecuali orang bertaqwa tapi kebanyakan mereka tidak mengetahuinya” QS. AL Anfal:34.
Allah membuat banyak istilah tentang orang beriman dan semuanya kembali kepada satu perkara. Sebagaimana firman-Nya: “Jika kalian bersabar dan bertaqwa”, Masuk dalam masalah ini shalat, zakat, amar ma’ruf nahi mungkar, dan seluruh amalan yang diperintahkan Alloh dan Rasul-Nya, sebagaimana masuk juga dalam hal ini dan bahkan yang paling utama adalah tauhidulloh (mentauhidkan Alloh) dan beriman kepada-Nya, iman kepada para rasul, membenarkan kabar dari Alloh dan Rasul-Nya, semuanya masuk dalam kandungan firman Allah: Artinya: “Jika kalian bersabar dan bertaqwa”, sebagaimana masuk juga dalam keumuman ayat Allah: Artinya: “Orang-orang yang jika Alloh berikan kepada mereka kemenangan di bumi mereka menegakkan shalat, menunaikan zakat, beramar ma’ruf nahi munkar”. Sabar dan taqwa mencakup mengamalkan semua perintah dan menjauhi semua larangan. Demikian juga firman Allah: Artinya: “Wahai orang beriman jika kalian menolong Alloh maka Alloh akan menolong kalian dan mengokohkan hati kalian”, mencakup melakukan semua perintah dan menjauhi semua larangan. Inilah pembelaan terhadap Allah, yaitu dengan cara melaksanakan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya dengan ikhlas bagi Allah mentauhidkan-Nya, serta beriman kepada Rasul-Nya, bukan semata-mata dengan keberanian, nasionalis, bukan untuk disebut-sebut kebaikannya, dan tidak untuk semua tujuan lain. Akan tetapi dia lakukan hanya semata mengikuti syariat. Pertolongan bagi Allah terwujud dengan adanya ketaatan kepada Alloh, mengagungkan dan ikhlas kepada-Nya, serta mengharapkan apa yang ada di sisi-Nya. Mengamalkan syariat, mengharapkan pahala, dan menegakkan agama-Nya. Barang siapa yang mempunyai sifat seperti ini dialah orang mukmin yang Allah janjikan: Artinya: “Jika kalian menolong Alloh maka Alloh akan menolong kalian dan mengokohkan hati kalian” Alloh berfirman juga tentang mereka: Artinya: “Sungguh Kami akan membela para rasul Kami dan orang-orang beriman di kehidupan dunia dan ketika hari berdirinya para saksi. Hari dimana tidak bermanfaat alasan-alasan udzurnya orang dhalim, bagi mereka laknat dan negeri yang jelek” QS. Ghafir 51-52, yakni akibat yang jelek yaitu laknat dan negeri yang jelek. Akibat yang jelek adalah neraka dan diusir dari rahmat Allah karena tidak menolong Alloh dan agama-Nya, orang dhalim itu tidak bermanfaat bagi mereka alasan-alasan dan bagi mereka laknat serta negeri yang jelek di hari kiamat. Berbeda dengan orang yang membela Allah dan istiqamah diatasnya, bagi mereka keridhaan, kemuliaan serta akibat yang baik yaitu pertolongan di dunia dan kesuksesan di akhirat dengan masuk sorga dan selamat dari neraka. Kita meminta kepada Allah untuk menjadikan kita termasuk orang yang mendapat pertolongan. Para Rasul dan pengikut mereka yaitu kaum mukminin mendapatkan pertolongan di dunia dengan dimenangkan atas musuh-musuh mereka, berkuasa atas musuh, mendapat akhir yang baik dalam perlawanan terhadap musuhnya. Dan di akhirat mereka akan mendapatkan pertolongan dengan masuk sorga, selamat dari neraka, selamat dari kengerian yang dahsyat, Allah berfirman: Artinya: “Alloh berjanji kepada orang beriman dan beramal shalih untuk menjadikan mereka sebagai pemimpin di bumi, sebagaimana telah menjadikan orang sebelum mereka pemimpin sebelum mereka, dan akan mengokohkan bagi mereka agama mereka yang Alloh ridhai bagi mereka, serta menggantikan rasa takut mereka dengan keamanan, Mereka beribadah kepada-Ku tidak mensekutukan-Ku dengan sesuatupun. Barang siapa yang kafir setelah itu maka mereka adalah orang-orang yang fasiq” QS. An Nur:55 Mereka adalah pembela Allah yang beriman dan beramal shaleh, menegakkan shalat, mengeluarkan zakat, beramar ma’ruf nahi mungkar. Merekalah yang telah membela agama Alloh dan istiqamah diatasnya. Ayat-ayat dan hadits-hadits sebagiannya menafsirkan yang lain, sebagiannya menunjukkan makna sebagian yang lain. Maka pembela Alloh adalah orang beriman, bertaqwa, sabar, jujur, sholeh. Dan jika diberi kekuasaan dibumi tetap melaksanakn shalat, menunaikan zakat, beramar ma’ruf nahi munkar, mereka juga adalah orang beriman dan beramal shalih sebagaimana disebutkan dalam surat An Nur. Mereka melaksanakan dua perkara ini yaitu beriman kepada Alloh dan Rasul-Nya, beriman bahwasanya Alloh adalah Rabb mereka, sesembahan yang haq, mengkhususkan kepada Allah dalam beribadah, beriman kepada nama-nama dan sifat-sifat-Nya, istiqamah di atas agama-Nya dalam perkataan, amalan, ataupun dalam aqidah, merekalah orang beriman, merekalah pembela Allah dan agama-Nya, mereka adalah orang bertaqwa, Allah berfirman tentang mereka: Artinya: “Jika kalian bersabar dan bertaqwa tidak akan membahayakan kalian tipu daya mereka sedikitpun”, mereka adalah orang beriman yang Allah berfirman tentang mereka: “Adalah hak atas kami menolong orang beriman”, Mereka juga telah disebutkan didalam firman-Nya: Artinya: “Sungguh Alloh akan membela orang yang membela-Nya. Sesungguhnya Alloh Maha kuat dan Maha perkasa. Orang-orang yang jika Alloh berikan kepada mereka kemenangan di bumi” Dan didalam firman-Nya: Artinya: “Sungguh Kami akan membela para rasul Kami dan orang-orang beriman di kehidupan dunia dan ketika hari berdirinya para saksi” mereka adalah orang-orang yang dijanjikan untuk menjadi pemimpin di bumi, dikokohkan agama mereka, diganti ketakutan mereka dengan keamanan, diganti kehinaan mereka dengan kemuliaan. Maka wajib atas kamu wahai hamba Allah untuk mengetahui makna ini dengan baik, kemudian engkau amalkan sehingga engkau menjadi pembela Allah, sehingga kamu mendapatkan akhir yang baik yang Allah janjikan kepada orang-orang yang membela-Nya. Allah berjanji kepada para pembela-Nya dengan pertolongan, hasil akhir yang baik, kekuasaan di bumi, mengganti ketakutan mereka dengan ketentraman tatkala mereka menakut-nakuti musuh-musuh-Nya karena-Nya, sabar diatas agama-Nya, berjihad karena Allah, mengorbankan jiwa mereka di jalan Allah dengan mudah karena mengharap rahmat-Nya dan takut adzab-Nya, mereka menjual dan menyerahkan diri kepada Allah, mengamalkan firman Allah: Artinya: “Sesungguhnya Allah telah membeli dari mukminin diri-diri mereka dan harta mereka dan bagi mereka sorga” QS. At Taubah:111 Mereka adalah para pembela Alloh yang kokoh dan istiqamah di atas agama-Nya, baik perkataan ataupun amalannya dalam keadaan aman dan takut, juga dalam keadaan senang dan susah terus berjihad dan sabar, maka Alloh berikan bagi mereka hasil akhir yang terpuji sebagaimana firman-Nya: Artinya: “Orang-orang yang berjihad di jalan kami akan Kami tunjukkan jalan Kami, sesungguhnya Alloh bersama orang-orang yang berbuat ihsan” QS.Al Ankabut:6, Allah menjanjikan hidayah bagi mereka, dan mereka itu adalah orang yang berbuat ihsan dan ditolong. Karena sebab-sebab ini terpenuhi pada Rasululloh dan para shahabatnya radiyallohu ‘anhum di perang Badar, maka mereka ditolong dalam menghadapi orang kafir padahal jumlahnya berlipat, jauh berlipat ganda dalam kekuatan dan jumlah. Namun walau demikian mereka bisa mengalahkan orang kafir karena telah mengamalkan sifat-sifat ini, yaitu membela agama Allah dengan perkataan dan perbuatan, sabar ketika berjumpa dengan musuh serta jujur, Alloh pun mengokohkan mereka dan memukul mundur musuh mereka, memberikan hasil akhir yang baik bagi mereka. Demikian juga di perang ahzab, mereka sabar, istiqamah, dengan kesabaran yang agung padahal orang kafir berlipat ganda jumlahnya dibandingkan mereka. Kaum muslimin sabar dalam keadaan terkepung, sampai Alloh tolong mereka dengan pertolongan dari-Nya, mengalahkan musuh mereka dengan tentara yang tidak terlihat oleh mereka, menggoncangkan dan memulangkan mereka dalam keadaan hina tidak mendapatkan apapun dengan sebab kesabaran para shahabat dan nabi mereka dalam mentaati Allah dan berjihad melawan musuh-Nya. Demikian juga di fathu Makkah Allah menolong kaum muslimin atas musuh mereka, sehingga berhasil menguasai kota makkah, menghancurkan kesyirikan dan tokoh-tokohnya, serta pasukan hawazin, sebagai keutamaan dari-Nya dan memperkuat wali-wali-Nya. Demikian juga yang terjadi pada para shahabat ketika perang melawan Ramawi, Persia dan selain keduanya, mereka sabar dan berjihad sehingga mereka menang dan ditolong. Alloh berikan kepada mereka akhir yang baik, sehingga menjadi pemimpin manusia dan raja di bumi, sunnatullah ini akan terus berlangsung pada hamba-Nya yang shalih hingga hari kiamat. Barang siapa yang membela-Nya Allah akan menolongnya, barang siapa yang menentang agama-Nya maka Alloh akan menghinakannya. Tatkala ada kesalahan di perang uhud, maka kaum muslimin tertimpa musibah, padahal mereka adalah makhluk terbaik di bumi Allah, bersama mereka ada nabi mereka, makhluk terbaik, dan para shahabat adalah makhluk terbaik setelah nabi Muhammad dan para nabi yang lain, pada mereka ada Abu Bakar Sidik radiyallohuanhu orang paling utama di umat ini setelah rasululloh, pada mereka juga ada Umar orang paling utama di umat ini setelah Rasululloh dan Abu Bakar, dan pada mereka ketika itu ada orang-orang sholeh lainnya. Kaum muslimin tertimpa musibah dengan kesalahan yag dilakukan pasukan pemanah tatkala mereka melanggar apa yang Allah wajibkan atas mereka yaitu sabar dalam menghadapi musuh-musuh Allah, mendiami perbatasan yang dikhawatirkan musuh masuk darinya. Rasululloh telah memerintahkan mereka untuk tetap tinggal di tempat mereka walaupun melihat musuh telah memporak-porandakan muslimin, atau walaupun melihat muslimin menang, mereka tidak boleh pergi baik ketika musuh menang atau muslimin yang unggul, mereka tetap wajib tinggal di tempat mereka. Tatkala musuh terpukul mundur dan terlihat oleh pasukan pemanah, mereka menyangka perang telah selesai, merekapun mengosongkan tempat mereka walaupun pemimpin mereka berusaha melarang, tetap mereka menyelisihinya karena menyangka musuh tidak akan kembali dan telah mundur total. Akhirnya musuh kembali menyerang muslimin jadilah kekalahan menimpa muslimin, pembunuhan, luka, kekalahan hingga mereka berusaha membunuh Rasulullah shalallohu ‘alaihi wasallam. Alloh mnyelamatkan beliau dari kejahatan mereka, beliau mendapatkan luka-luka dan juga patah gigi serinya. Terbunuh ketika itu tujuh puluh orang shahabat, yang lainnya mendapatkan luka. Allah turunkan ayat tentang mereka: Artinya: “Allah telah memenuhi janji-Nya ketika kalian berperang dengan ijin-Nya” Yakni kalian membunuh mereka dengan ijin Allah “Hingga ketika kalian sudah lemah” Yakni karena pasukan pemanah itu “Berselisih dalam urusan” Berselisih dalam satu urusan dan berikhtilaf, “Dan kalian bermaksiat” karena meninggalkan perintah Rasululloh untuk terus tinggal di tempat “setelah Aku perlihatkan kepada kalian apa yang kalian senangi” dari mundurnya musuh, jawaban dari kalimat ini mahdzuf taqdirnya Maka musuh menguasai kalian “Diantara kalian ada yang senang dunia dan diantara kalian ada yang senang akhirat, kemudian memalingkan kalian . . .”QS. ALI Imran:152 Maksudnya, mereka tertimpa musibah karena pelanggaran yang terjadi dari sebagian mereka pada kejadian yang agung yang harusnya dilaksanakan strategi perang yaitu menjaga perbatasan, menjaga pintu-pintu masuk musuh kepada muslimin, menjaga jalan masuknya musuh kepada pasukan ketika dalam pertempuran. Haruslah pasukan memperhatikan masalah ini, waspada dan semangat dalam menutup celah masuk diperbatasan yang mungkin mereka masuk darinya kepada muslimin untuk menimpakan mudharat atau datang dari arah belakang mereka. Tatkala kaum muslimin mengingkari kejadian ini, kejadian yang pedih karena banyak yang terluka dan yang terbunuh, mereka berkata: “kenapa kami tertimpa musibah ini? Kenapa terjadi ini? Padahal pada mereka ada Rasulullah, pada mereka ada orang-orang pilihan Allah setelah para nabi, Allah menurunkan ayat: Artinya: “Dan tatkala menimpa kalian musibah, telah kalian dapatkan dua yang semisalnya” Kalian telah mendapatkan dua yang semisalnya yakni ketika perang badar kalian membunuh tujuh puluh orang kafir, menawan tujuh puluh orang dan banyak yang terluka dari musyrikin. "kalian berkata: Kenapa ini?" Kalian mengingkari juga dari mana bisa menimpa kami?, Allah berfirman: Artinya: ”Katakanlah, Ini akibat diri-diri kalian” QS. ALI Imran:165 Ini memberikan faedah bahwa maksiat sebagian pasukan dan pelanggaran sebagian pasukan dalam menjalankan sebab pertolongan adalah musibah bagi seluruhnya, mereka tertimpa musibah semua akibat perbuatan sebagian mereka. Demikian juga manusia jika melihat kemungkaran dan maksiat tersebut telah menyebar tetapi tidak merubahnya maka adzab Alloh akan merata. Nabi shalallohu ‘alaihi wasallam bersabda: Artinya: “Sesunguhnya manusia, jika mereka melihat kemungkaran tetapi tidak mengingkarinya sebentar lagi adzab akan merata kepada semua mereka” Riwayat Ahmad dengan sanad shahih, dari Abu Shiddiq radiyallahuanhu. Maksudnya, wajib atas umat Islam untuk beramar ma’ruf nahi mungkar, tolong menolong dalam kebajikan dan taqwa, serta jujur dalam masalah tersebut, di semua negeri, semua kota, semua qabilah. Wajib atas mereka untuk saling menasehati dan saling berwasiat dengan alhaq dan kesabaran, saling tolong menolong dalam kebajikan dan taqwa, beramar ma’ruf nahi mungkar, hingga tidak menimpa mereka kesulitan dengan sebab dosa dan perbuatan mereka, berdasarkan firman Allah: Artinya: “Demi masa. Sesungguhnya semua manusia dalam kerugian. Kecuali orang yang beriman dan beramal shalih. Saling berwasiat dengan al haq dan saling berwasiat dengan kesabaran” QS. AL Ashr:1-3, merekalah orang-orang yang beruntung, merekalah orang-orang yang di tolong. Maka harus mempunyai empat sifat ini. Iman yang benar, amal shalih, saling berwasiat dengan al haq, dan saling berwasiat untuk sabar dalam jihad dan lainnya. Di kota-kota, di negeri, dan di qabilah-qabilah harus ada empat sifat ini. Barang siapa yang ingin membela Allah dan keselamatan bagi agamanya, serta ingin mempunyai akhir yang baik hendaknya bertaqwa kepada Allah dan sabar diatas ketaatan kepada Alloh serta menjauhi perkara yang di haramkan Alloh dimanapun. Inilah sebab pertolongan Allah kepadanya, dan juga merupakan sebab keselamatan di dunia dan akhirat. Seorang pria di rumahnya, di mesjid, di jalan, di mobil, di pesawat, di kereta api, di tempat jual beli, di dalam jihad dan semua tempat, wajib untuk bertaqwa kepada Alloh, membela agama-Nya, dengan ucapan dan amalan, di dalam jihad dan dalam semua aktifitasnya. Demikian juga wanita, di rumahnya dan di semua tempat wajib untuk bertakqwa kepada Alloh dan membela agama-Nya dengan perkataan dan perbuatannya, sesuai dengan kemampuan sebagaimana firman Allah: Artinya: “Bertaqwalah kepada Alloh dengan segenap kemampuan kalian” QS. At Taghabun:16, dan firman Alloh: Artinya: “Allah tidak membebani jiwa kecuali sesuai dengan kemampuannya” QS. Al Baqarah:286, serta perkataan Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam: Artinya: “Apa yang aku larang jauhilah oleh kalian, dan apa yang aku perintahkan kepada kalian lakukanlah dengan segenap kemampuan kalian. Sesungguhnya sebab binasanya orang sebelum kalian adalah karena banyak bertanya dan menyelisihi nabi mereka” Mutafaq shahihnya. Seorang wanita memberikan nasihat kepada suami, anak-anak dan orang lain yang di rumahnya, baik kerabat ataupun pembantu. Juga memberi nasehat kepada tetangga, teman perempuan, teman duduk yang perempuan, mengharap pahala dari Alloh, dan bermanfaat nasehatnya untuk hamba Alloh. Semua laki-laki wajib untuk bertaqwa kepada Alloh, membela agama-Nya dengan ucapan dan amalan, beramar ma’ruf nahi mungkar dengan jujur dan ikhlas seraya mengharap keutamaan dari Alloh, sebagaimana firman Allah di dalam surat Al Anbiya: Artinya: “Mereka bersegera dalam kebaikan dan berdoa kepada kami dengan penuh harap dan takut. Dan mereka adalah orang-orang yang khusu’” Allah berfirman dalam surat Al Mu’minun: Artinya: “Dan mereka takut akan adzab Allah. Orang yang kepada ayat-ayat Rabb mereka yakin. Orang yang tidak mensekutukan Allah. Orang-orang yang mengifaqkan apa yang datang kepada mereka dan hati mereka takut sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka. Mereka bersegera dalam berbuat baik dan paling dahulu” QS. Al mukminun:57-61 Inilah sebab-sebab datangnya pertolongan, inilah sebab Allah menjaga hamba-Nya dari segala kejelekan, dan juga sebab Allah menolong mereka. Ini merupakan sebab terbesar seorang masuk sorga dan selamat dari neraka. Bersamaan dengan itu harus pula diringi dengan sebab materil dalam masalah dunia yang diketahui merupakan sebab datangnya pertolongan, berdasarkan firman Allah: Artinya: “Jika engkau tinggal bersama mereka hendaknya berdiri sekelompok mereka untuk shalat bersamamu dan membawa senjata mereka. Jika kalian sujud hendaknya ada yang dibelakang mereka. Kemudian datanglah kelompok lain yang belum shalat dan shalatlah bersamamu hendaknya mereka waspada dan membawa senjata mereka. Orang kafir menginginkan kalian lalai dari senjata dan perbekalan kalian kemudian menyerang kalian kembali. Tidak mengapa atas kalian karena hujan atau sakit kemudian meletakkan senjata kalian. Dan tetaplah kalian waspada” QS. An Nisa:102 Allah juga berfirman: Artinya: “Persiapkanlah oleh kalian kekuatan yang mampu kalian siapkan . . .” QS. Al Anfal: 60 Alloh berfirman Juga: Artinya: “Wahai orang-orang beriman waspadalah kalian” Inilah yang wajib atas kaum mukminin senantiasa waspada terhadap musuh mereka ketika perang, mempersiapkan senjata dan perbekalan dengan segenap kemampuan, berjaga yang baik, perhatian yang bagus, menutup perbatasan (celah masuk), senjata senantiasa dibawa ketika butuh walaupun dalam shalat. Tidak boleh seorang mujahid berkata saya mukmin maka cukuplah bagiku, tapi harus dia menjalankan sebab yang riil materil, Rasul Shallallohu ‘alaihi wasallam mumin yang paling afdhal yang paling sempurna tawakkalnya, demikian juga shahabat mukmin paling afdhal setelah para nabi, menimpa mereka musibah di perang uhud tatkala pasukan pemanah melanggar perkara yang wajib atas mereka, yaitu meninggalkan tempat yang mereka disuruh untuk tinggal di sana. Maksiat adalah sebab kehinaan, sebagaimana maksiatnya pasukan pemanah adalah sebab kekalahan di perang uhud. Demikian juga semua maksiat disemua waktu adalah sebab kehinaan jika nampak dan tidak diingkari, akan menjadi sebab kehinaan dan berkuasanya musuh, terjadinya musibah-musibah, juga menjadi sebab kerasnya dan terbaliknya hati. Aku berlindung kepada Allah dari semua itu. Allah berfirman: Artinya: “Apa yang menimpa kalian dari satu musibah adalah karena tangan-tangan kalian dan Allah memafkan banyak hal” QS. As Syura:30 Allah berfirman: Artinya: “Belumkah tiba saatnya bagi orang beriman untuk khusyu’ hati mereka dalam berdzikir kepada Allah, dan untuk apa yang Allah turunkan dari al haq. Janganlah mereka seperti ahlul kitab sebelum mereka. Lama sekali mereka tidak berdzikir kepada Allah, akhirnya keraslah hati mereka. Dan kebanyakan mereka menjadi orang fasiq” QS. Al Hadid:16. Maksiat jika tampak akan membahayakan umat apabila tidak diingkari dan dirubah. Orang-orang beriman diperintah untuk istiqamah di atas taqwa kepada Alloh, ketika berjihad melawan musuh Allah, bersabar diatas taqwa dan amal shaleh dimanapun berada. Disertai iman bahwasanya Allah akan membela mereka, mengokohkan mereka atas musuh, menggantikan rasa takut mereka dengan rasa aman dan ‘afiyah, mengganti rasa gundah dengan ketenangan dan ketentraman. Hal ini karena mereka telah mengutamakan hak Allah dan karena mereka membela agama-Nya, tolong menolong dalam kebajikan dan taqwa, jujur dalam hal tersebut, mereka ikhlas kapada Alloh dan menasehati hamba-Nya. Kapan saja merusak sebab-sebab ini maka mereka terancam bahaya. Kapan saja mereka tertimpa musibah adalah karena sebab pelanggaran dari mereka. sebagaimana firman Alloh: Artinya: “Apa yang menimpa kalian dari satu musibah adalah karena tangan-tangan kalian dan Allah memaafkan banyak hal” , dan juga firman-Nya: Artinya: “Apa yang datang kepadamu dari kebaikan itu adalah dari Allah dan apa yang menimpamu dari kejelekan itu dari dirimu sendiri” QS. An Nisa:79
Dia juga yang telah berfirman dalam surat Ali Imran setelah menyebutkan tipu daya orang kafir.
 Artinya: “Jika kalian sabar dan bertakwa maka tipu daya musuh kalian tidak akan memudharatkan kalian sedikitpun, sesungguhnya Alloh Maha tahu apa yang dilakukan “ QS. Ali imran:120


Allah berfirman dalam surat An Nur:
Artinya: “Alloh berjanji kepada orang beriman dan beramal shalih untuk menjadikan mereka sebagai pemimpin di bumi, sebagaimana telah menjadikan orang sebelum mereka pemimpin sebelum mereka ,dan akan mengokohkan bagi mereka agama mereka yang Alah ridhai bagi mereka, serta menggantikan rasa takut mereka dengan keamanan, Mereka beribadah kepada-Ku tidak mensekutukan-Ku . . . QS. An Nur: 55

Dan di dalam surat Muhammad dalam firman-Nya:
Artinya: “Wahai orang beriman jika kalian membela Alloh maka Alloh akan membela kalian dan mengokohkan kaki-kaki kalian” QS.Muhammad:7
Musuh yang terbesar adalah syaithan, dialah musuh terbesar bagi manusia karena dia berjalan pada ibnu adam di aliran darahnya, maka kamu harus menjihadinya dengan taqwa kepada Allah dan menjauhi maksiatnya. Berhati-hati dari tipu daya dan bisikannya, memperbanyak minta perlindungan kepada Allah diringi memperbanyak kebaikan serta menjauhi kejelekan diseluruh waktu. Inilah jalan keselamatan dari kejahatan dan tipu daya syaithan dengan taufiq dan pertolongan-Nya.

Bersamaan dengan itu harus pula menjihadi diri, memperbanyak dzikir, istiqamah diatas agama-Nya, menjaga batasan-batasan-Nya, berhati-hati dari tipu daya musuh Allah sepanjang masa dan di semua tempat,
Allah berfirman: Artinya: “Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah akan diberikan jalan keluar baginya. Dan Alloh akan memberi rezeki dari arah yang tak diduga” QS. At Thalaq:2-3.
Allah berfirman:
 Artinya: “Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah akan diberikan kemudahan dalam urusannya” QS. At Thalaq:4).

 Allah berfirman juga: Artinya: “Sesungguhnya syaithan itu musuh kalian maka jadikanlah ia sebagai musuh. Syaithan itu menyeru pengikutnya untuk menjadi penghuni neraka” QS. Fathir:6,

Allah berfirman: Artinya: Aku tidak mensucikan diri. Sesungguhnya jiwa itu diperintah untuk berbuat jelek (oleh syaithan) kecuali yang dirahmati Alloh” QS. Yusuf:53 Allah berfirman dalam surat AN Naziat: Artinya: “Maka barang siapa yang takut akan kedudukan Rabb nya serta menahan diri dari hawa nafsu maka sorga tempat kembalinya” QS. An Naziat:40-41

Inilah sebab-sebab pertolongan, dan inilah sebab keselamatan dari musuh, inilah sebab keselamatan dari tipu daya musuh jin ataupun manusia. Musuh dari kota ataupun dari gunung, yang dekat ataupun yang jauh.
Inilah sebab pertolongan atas mereka dan selamat dari tipu daya mereka yaitu dengan bertaqwa kepada Allah dalam semua keadaan, menjaga agama-Nya, menjauhi maksiat kepada-Nya dimanapun dalam jihad atau lainnya.
Inilah sebab Allah menjagamu dan menjaga agama-Nya dengan sebabmu, sebab Alloh menolongmu dalam mengalahkan dan menghinakan musuh-musuhmu, Kapan saja kaum mukminin menyepelekan perkara-perkara ini maka pada hakikatnya mereka sedang berusaha memperkuat musuhnya dan meolong mereka. Maknanya bahwa maksiat pasukan itu merupakan pertolongan bagi musuh mereka sebagaimana terjadi dalam perang uhud.

Maka wajib atas semua mukminin disemua tempat untuk bertaqwa kepada Allah, membela agama-Nya, mejaga syariat-Nya, menjauhi semua perkara yang membuat Alloh murka kepada mereka. Juga memperingatkan orang yang dibawah kekuasaan mereka atau masyarakat mereka, sesuai dengan kemampuannya sebagaimana firman Alloh: Artinya:
"Bertaqwalah kalian kepada allah dengan segenap kemampuan kalian” QS. At Thagabun:16.
Kita minta kepada Alloh untuk memberi taufiq kepada kita dan kepada seluruh masyarakat kita kepada perkara yang diridhai-Nya, serta memperbaiki hati dan amalan-amalan kita, kemudian menjadikan kita sebagai pembimbing yang di beri petunjuk. Kita juga meminta kepada Alloh untuk menolong dalam menjaga diri kita dari kejahatan semua musuh kita, menolong kita untuk berdzikir kepada-Nya, bersyukur dan beribadah kepada-Nya dengan baik.

Kita memohon agar Alloh memberi taufiq pemimpin-pemimpin muslimin kepada perkara yang di ridhai-Nya, perkara yang menjadi sebab bisa menguasi musuh, menolong dan membela dengan mereka alhaq, merendahkan dengan sebab mereka kebatilan, menyatukan pendapat mereka diatas taqwa, serta memperbaiki semua negeri Islam dan tokoh mereka. Sebagaimana kita juga meminta kepada Allah untuk memberi taufiq kepada para pemimpin di negeri ini kepada kebaikan, menolong mereka kepada perkara yang diridhai-Nya, membela alhaq dan merendahkan kebatilan melalui tangan mereka, menjadikan mereka sebagai pembimbing yang diberi petunjuk, Dia adalah dzat yang Maha pemurah dan Bijaksana. Washallallohu ‘ala nabiyina Muhammad wa ‘ala alihi washahbihi waman sara ‘ala nahjihi ila yaumid din.